Pendidikan Hukum Karma Menyelamatkan Hati Manusia
Bagian 6
Benih
sebab kecil menghasilkan buah
akibat besar adalah dikarenakan kecepatan niat pikiran terlampau cepat.
Bodhisattva Maitreya mengatakan bahwa dalam kurun waktu satu petikan jari ada
320 triliun butir niat pikiran. Satu detik dapat memetik jari sebanyak 7 kali,
320 triliun dikalikan 7, dapat menghasilkan 2240 triliun butir bentuk pikiran.
Dalam kurun waktu sedetik saja bisa bermunculan 2240 triliun butir niat
pikiran, setiap niat pikiran tersebut adalah berdiri sendiri.
Kecepatan
niat pikiran ini sedemikian cepatnya, maka itu dalam kurun waktu yang singkat
telah menanam benih karma yang begitu banyak, kelak buah akibat yang diterima
juga akan berlangsung hingga waktu yang lama sekali.
Di dalam
sutra tercantum sebuah kisah tentang Sebab Akibat yang menimpa diri
Y.A.Maha-maudgalyayana. Pada masa-masa kehidupan lampaunya,
Y.A.Maha-maudgalyayana pernah terlahir sebagai seorang putra yang berniat
membunuh ayahbundanya. Waktu itu, ayahbundanya menderita kebutaan pada sepasang
mata, istrinya tidak sudi menjaga dan merawat kedua mertua yang kehilangan
penglihatan, lalu mencari akal supaya suaminya membenci ayahbundanya, juga
menfitnah kedua lansia tersebut, sehingga hubungan ayahbunda dan anak jadi
retak, akhirnya hasutannya berhasil membangkitkan niat si suami untuk
menghabisi nyawa ayahbundanya.
Setelah
menyusun rencana matang, suatu hari, dia membawa ayahbundanya bepergian keluar,
perjalanan mereka harus melewati sebuah hutan. Di dalam hutan, dia berpura-pura
diserang kawanan bandit, lalu mengambil pentungan yang telah dipersiapkan sebelumnya,
dengan begitu teganya memukuli ayahbundanya, bermaksud memukuli kedua lansia
hingga tewas.
Namun
siapa yang menduga, ketika sedang memukuli ayahbundanya, dia mendengar jeritan
sepasang lansia tersebut yang memanggil putranya jangan menghiraukan keselamatan
mereka dan segera kabur menyelamatkan diri sendiri, jangan sampai dicelakai
bandit. Si anak jadi begitu terharu oleh kasih sayang ayahbunda, hati nuraninya
muncul, berlutut di hadapan ayahbunda dan mengakui perbuatan durhakanya.
Oleh
karena niat buruk berencana membunuh ayahbunda, pada satu masa kehidupan
tersebut, dia berumur pendek, setelah meninggal dunia jatuh ke Neraka,
menjalani siksaan untuk jangka waktu yang begitu lama.
Setelah
keluar dari Neraka, masih harus menjalani siksaan di Alam Binatang dan
seterusnya di Alam Setan Kelaparan. Usai itu bertumimbal lahir ke Alam Manusia,
selama 500 masa kehidupan, setiap satu masa kehidupan mengalami mati
mengenaskan akibat dipukuli hingga remuk tulangnya.
Sampai
pada akhirnya, dia terlahir pada satu masa kehidupan menjadi Maudgalyayana,
juga tak terkecuali. Meskipun dia mengikuti Buddha Sakyamuni, meninggalkan
keduniawian dan melatih diri, mencapai tingkatan kesucian tertinggi Arahat,
menjadi siswa utama Sang Buddha yang terunggul dalam kemampuan gaib.
Tetapi
ketika kekuatan karma masak, oleh karena kekuatan karmanya yang sangat besar,
sehingga dia tidak berdaya memasuki samadhi, tidak sanggup memunculkan
kemampuan gaib, inilah yang disebut sebagai “Kemampuan gaib tidak sanggup
melampaui kekuatan karma”. Akhirnya dia dipukuli oleh sekelompok pengikut
aliran luar, hingga tulang-tulang di sekujur tubuhnya remuk, dia meninggal
dunia dan memasuki Parinirvana.
Kisah
ini menunjukkan dengan jelas fenomena benih sebab yang kecil namun menghasilkan
buah akibat yang besar. Padahal niat membunuh ayahbunda cuma satu kali saja,
mengapa malah menghasilkan siksaan berat yang berlangsung hingga begitu banyak
masa kehidupan?
Alasannya
adalah kecepatan niat pikiran itu terlampau cepat, maka itu walaupun hanya satu
kali saja menciptakan karma buruk, benih sebab yang diciptakan juga sangat
banyak.
Andaikata
pada masa kelahiran lampau, kurun waktu yang digunakan untuk memukuli
ayahbundanya selama setengah jam, menurut teori yang dikemukakan oleh
Bodhisattva Maitreya, satu detik bisa menghasilkan 7 kali petikan jari, satu
detik menanam 2240 triliun butir niat pikiran membunuh ayahbunda, menghasilkan
karma buruk yang begitu beratnya, kalau niat ini berkelanjutan hingga setengah
jam lamanya, maka 2240 triliun dikalikan 1800 (30 menit x 60 detik), maka
jumlah karma buruk yang diciptakannya sungguh merupakan angka yang
mencengangkan orang.
Karma
buruk yang sangat berat ini bukan saja mengakibatkan pada satu masa kehidupan
tersebut, dia menerima balasan karma yang langsung berbuah yakni sakit-sakitan
dan berusia pendek, yang juga disebut sebagai “balasan kembang atau balasan
bunga” (ibarat sebelum berbuah, terlebih dulu bunga akan bersemi) , bahkan
mengakibatkan setelah meninggal dunia dia jatuh ke Neraka menjalani siksaan
yang begitu panjang waktunya, juga mengakibatkan setelah keluar dari Neraka,
beralih menjalani siksaan di Alam Binatang, lalu beralih lagi ke Alam Setan
Kelaparan menjalani sisa balasannya, kemudian bertumimbal lahir di Alam
Manusia, selama 500 masa kehidupan, tewas dipukuli hingga tulang-tulangnya
remuk, yang juga merupakan sisa-sisa balasan atas karma buruk (memukuli ayahbunda)
yang dilakukan pada masa kelahiran lampau.
Di sini
kita dapat melihat bahwa karma buruk yang sangat berat dapat langsung berbuah
pada masa kehidupan itu juga, “buah akibat” yang akan diterima pada masa
kehidupan mendatang, dan “sisa balasan” di masa kehidupan berikutnya. Sungguh
merupakan ombak yang menggulung tiada istirahatnya, tidak usai dan
habis-habisnya! Melihat balasan karma
buruk yang begitu mengenaskan, apakah anda masih berani durhaka pada ayahbunda?
Apakah anda masih berani melakukan karma buruk lainnya?
Dipetik dari Ceramah Master Chin Kung
Tanggal : 1 April 2016
Bertempat di : Hong Kong Airport AsiaWorld-Expo
Kode Artikel : 32-137-0001
因果教育挽救人心
(六)
因小果大的原因是心念的速度太快了,彌勒菩薩說:「彈指之頃,三十二億百千念,念念成形,形皆有識。」一彈指就有三十二億百千念,單位是百千,百千就是十萬,三十二億乘十萬,就是三百二十兆,這一彈指就有三百二十兆個念頭。一秒鐘可以彈指七次,三百二十兆再乘七,可以換算出二千二百四十兆次。一秒鐘裡頭就有二千二百四十兆個念頭,每個念頭都是獨立的。這種微細的念頭頻率太高了,所以彌勒菩薩說這個意念極其微細,沒有辦法執持它,它太快了!心念的速度如此之快,所以短時間內就種下了許許多多的種子,將來這些種子結成果報的時間也就很長。
經上記載了目犍連尊者的因果故事。目犍連尊者過去有一生曾經企圖殺害父母。那時,他的父母雙目失明,他的妻子不願意奉養失明的公婆,就設法讓丈夫對父母產生怨恨,又說了很多壞話,間離他們的感情,最後唆使丈夫殺害父母。他的丈夫受到妻子的蠱惑,竟然真的生起謀害父母的惡心!按照計劃,有一天,他帶著父母外出,要經過一個森林。在森林裡面,他假裝強盜來了,然後拿起預備好的木棒,狠狠的打父母,想要把他們打死。沒想到就在他痛打父母的時候,他的父母不是呼喚兒子來救自己,而是呼喚兒子趕快逃命,不要被強盜所害。他被父母的慈愛感動了,最後他良心發現,跪下來向父母坦承自己的過錯。
由於企圖殺害父母的惡念,他那一生短命,死後墮在地獄裡,受很長的痛苦煎熬。離開地獄之後,還受畜生、餓鬼道的苦。後來轉生為人,五百世當中,每一世都是骨頭被打碎而死。乃至最後,到了生為目犍連這一世也不例外。雖然他跟隨佛陀出家修行,證得阿羅漢果,成爲佛陀座下神通第一的大弟子。可是業力成熟時,由於他強大的業力,使他無法入定,他就無法生起神通,這就是所謂「神通不敵業力」。結果他被一群執杖外道痛打,直到全身骨頭都被打碎,因而造成他入涅槃。
這個故事充分顯示因小果大的現象。他企圖謀殺父母只有一次,為什麼能夠產生這麼多世的極大苦報?原因就是心念的速度太快了,所以即使只是一次造業,所造下的業因也是非常多的。假使他過去生痛打父母的時間是半個小時,根據彌勒菩薩的說法,一秒鐘按彈指七次算,一秒鐘就種下二千二百四十兆個企圖殺害父母的極重惡業,半個小時就再乘上一千八百倍,所以他所造下的重大惡業的數量是非常驚人的!這些極重的惡業不但造成他那一生多病短命的現世報,也就是花報,而且造成他死後墮入地獄長久受苦的果報,造成離開地獄之後,在畜生道、餓鬼道的餘報,後來五百世做人時骨頭都被人打碎了,也是過去生中那次惡業的餘報。在這裡也讓我們看到,重大的業能夠產生當世的「現報」,來世的「果報」,以及未來世的「餘報」。真的是波瀾不休,沒完沒了!看到作惡的報應如此慘烈,你還敢忤逆父母嗎?你還敢造其他的惡業嗎?
文摘恭錄 :
因果教育挽救人心—二O一六年清明祭祖法會談話 (共一集) 2016/4/1 香港機場亞洲博覽館 檔名:32-137-0001