Minggu, 29 Oktober 2017

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Oktober 2017


Dimanakah bakti dan rasa hormat diwujudkan keluar? Diwujudkan dalam mengamalkan sesuai dengan ajaran. Saya mengikuti Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) belajar Ajaran Buddha, hari pertama ketika kami bertatap muka, beliau memberiku tiga persyaratan, apabila saya bersedia menerimanya barulah beliau mau menerimaku jadi muridnya.

Syarat yang pertama, apa yang telah anda pelajari sebelumnya, saya tidak mengakuinya, seluruhnya diabaikan saja, mulai hari ini hanya boleh mendengar ceramahku, bimbinganku, ini adalah syarat pertama.

Syarat kedua, bahan bacaan yang belum mendapat persetujuan dari guru, tak peduli itu adalah klasik kuno atau bahan bacaan modern, tidak boleh dibaca; tanpa persetujuan guru, segala kegiatan ceramah dari para praktisi yang berkunjung ke Taichung, tidak boleh ikut hadir dan mendengarnya, hanya boleh mendengar ceramah dari Guru Li seorang saja, ini adalah syarat kedua.

Yang ketiga, masa belajar ada batasnya yakni selama lima tahun, apabila setelah melewati kurun waktu lima tahun namun masih juga belum sanggup menaati tiga persyaratan tersebut, maka silahkan cari guru lainnya saja.    

Saya mempertimbangkannya lalu menerimanya, ini barulah namanya menghormati guru dan menjunjung ajaran. Masa kini mau ke mana cari guru serupa ini? Guru sejati harus ke mana mencari murid? Sudah tidak ada lagi, mungkin diriku merupakan generasi yang paling terakhir. Andaikata sepanjang hayatku menggunakan tiga persyaratan Guru Li untuk menerima murid, maka satupun takkan berhasil dicari.

Maka itu kita harus memahami bahwa jaman sudah berubah, generasi demi generasi kian merosot, etika, moral, Hukum Sebab Akibat, ajaran insan suci dan bijak sudah tidak ada lagi. Hari ini siapa yang mengajar? Internet yang mengajar, televisi yang mengajar. 

Materi di dalam internet dan siaran televisi, praktisi sekalian pasti lebih jelas daripada diriku. Saya tidak menyaksikan siaran televisi dan media lainnya sudah 50 tahun lamanya, saya tidak mempunyai telepon genggam, maka itu terpisah jauh dengan segala media, surat kabar juga tidak dibaca, hatipun jadi jernih dan suci, hati yang suci menumbuhkan kebijaksanaan, banyak permasalahan yang dapat terlihat, kadang kala juga menemukan solusi pemecahannya.   

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Oktober 2017

孝敬表現在哪裡?表現在依教奉行。我跟李老師學佛,第一天見面就約法三章,我能接受他就收我做學生,不能接受就另請高明。第一個條件,你過去所學的我不承認,統統作廢,從今天起聽我講經、聽我教誨,頭一個條件。第二個條件,老師沒有許可的文字,不論是古籍是現在東西,不能看;老師沒有准許,外面有專家學者到台中來講演教學的活動,不准去聽,只能聽他一個人的,這是第二個條件。第三個條件有期限的,期限是五年,五年當中不能完全遵守,你就另請高明。我想了一想接受了,這才叫真正的尊師重道。現在到哪裡找這個老師?真正的老師到哪裡找這個學生?沒有了,我大概是最後的一代。我這一生要用李老師這個條件收學生,一個也收不到。

所以我們要了解,時代變了,一代不如一代,倫理、道德、因果、聖賢教育沒有了。今天的教育誰在教?網路在教,電視在教。這裡頭的內容,諸位知道比我清楚。我離開電視、網路應該有五十年了,我沒有手機,跟這些距離很遠,報章雜誌我都不看,心清淨了,清淨心生智慧,有許多問題可以能夠看到,有時候還能想到一些對治的方法。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四九三集)  2017/10/16

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Oktober 2017



Karir Buddha, yakni hal-hal yang benar-benar dapat membantu para makhluk menjauhi penderitaan memperoleh kebahagiaan, kalau ada jodoh maka harus dilaksanakan, sebagai kewajiban diri, sebaliknya apabila tidak ada jodoh maka janganlah sengaja pergi mencarinya, kalau anda sengaja mencarinya maka ini sudah salah.

Sengaja mencarinya adalah melawan jodoh atau memaksakan kehendak, kalau menuruti jodoh maka menerima apa adanya, takkan sengaja mencarinya, menuruti jodoh barulah bebas tanpa rintangan.

Melawan jodoh hanyalah mencari beban pikiran, di dunia ini sudah begitu santai tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, tapi sekarang malah cari masalah sendiri, kesengsaraan ujungnya menimpa diri sendiri.      

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Oktober 2017

佛事,真正幫助眾生離苦得樂的事,遇到有緣要做,本分的事情,沒有緣別去找,你去找就錯了。找的叫攀緣,不是找的叫隨緣,隨緣自在,攀緣是找煩惱,天下本無事,庸人自擾之,你自己找苦吃。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四九二集)  2017/10/15



Kamis, 26 Oktober 2017

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2017


Orang awam melatih diri, tiada yang tidak melekat pada rupa, kesalahannya terletak di sini, mengapa ketrampilan melatih diri tidak efektif? Melekat pada rupa. Tidak melekat pada rupa, sulit!

Di dalam Aliran Sukhavati ada sebuah cara untuk menghadapinya. Aliran Tanah Suci justru melekat pada rupa, yakni melekat pada Buddha Amitabha, melekat pada Alam Sukhavati.

Kewibawaan lingkungan Alam Sukhavati seperti yang disebutkan di dalam sutra, kita mesti senantiasa merindukannya, ini adalah melekat pada rupa, mengingatNya, ini sudah melekat pada rupa, melafalNya, ini juga sudah melekat pada rupa, jadi Aliran Sukhavati tidak sama dengan pintu Dharma lainnya. Selain Aliran Sukhavati, 84 ribu pintu Dharma lainnya, setiap metode tersebut tidak boleh melekat pada rupa.

Bagi Aliran Sukhavati yang penting adalah anda benar-benar yakin pada Alam Sukhavati, tiada keraguan sama sekali, bila anda bertanya padaku, apakah benar Alam Sukhavati itu nyata adanya? Saya beritahu padamu, Alam Sukhavati itu benar-benar nyata adanya, Buddha Sakyamuni takkan mengelabui kita.

Lantas kenapa sudah melekat pada rupa, kita masih dapat terlahir ke Alam Sukhavati? Justru hanya dengan melekat pada Tanah Suci Sukhavati barulah dapat terlahir di sana, sesampainya di Alam Sukhavati belajar pada Buddha Amitabha, menerima pemberkatan dari kekuatan kewibawaan Buddha Amitabha, membantumu meninggalkan segala kemelekatan rupa, sehingga memperoleh keseluruhan Dharma.

Kemudahan metode Tanah Suci ada di sini, demikian pula keunggulan metode Tanah Suci juga ada di sini. Selain Pintu Dharma ini, tiada lagi pintu Dharma kedua, yang melekat pada rupa tapi bisa mencapai keberhasilan, takkan ada lagi yang kedua. 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2017

凡夫修行,沒有不著相的,錯就錯在這裡,功夫為什麼不得力?著相。不著相,難!在淨宗有一個方法,對治這個辦法,用什麼?淨土宗是住相。住什麼相?住阿彌陀佛的相,住極樂世界的相,經上所講極樂世界依正莊嚴,要我們常常想念,這就著相,想,著相了,念,著相了,不同於其他大乘法門。其他的,除淨宗之外,八萬四千法門,門門都不能著相。難易從這裡明顯的顯示出來了。

淨宗只要你對極樂世界真正相信,絕不懷疑,你要問我有沒有極樂世界?我告訴你,真有,確實有極樂世界,佛不妄語。那我們到極樂世界去,著了相為什麼還能去?著相只能去淨土,去淨土之後,跟阿彌陀佛學習,阿彌陀佛威神加持,幫助你離一切相,即一切法。淨土的方便在此地,淨土的殊勝也在此地。除這個法門之外,沒有第二個法門,說是住相能成就的,沒有。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四九O集)  2017/10/13

 


 

Di dalam “Maha-prajna-paramita-sastra” terdapat dua perumpamaan, mudah dipahami, di dalam perumpamaan tersebut juga sedemikian rupa, kasus begini waktu jaman dulu lebih jarang terjadi, sedangkan dalam masyarakat kini sudah sering dijumpai.

Kalau kita percaya pada ucapan begini, kata-kata gunjingan, maka jalinan jodoh kita dengan Kalyanamitra terputus begitu saja. Maka itu harus memiliki kebijaksanaan, senantiasa memohon pemberkatan dari Triratna (Buddha, Dharma, Sangha), agar kita dapat bersua dengan Kalyanamitra Sejati, hal lebih penting dari segalanya.   

Mesti bersahabat dan belajar pada Kalyanamitra Sejati, bagaimana caranya supaya dapat bersua dengan Kalyanamitra Sejati? Memiliki ketulusan dan rasa hormat. Mengapa demikian? Oleh karena ketulusan dan rasa hormat terjalin dengan jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan).

Andaikata dia merupakan Kalyanamitra Sejati, maka para Buddha dan Bodhisattva Maha Maitri Maha Karuna akan memberkatimu, sehingga Kalyanamitra Sejati takkan mengabaikan dirimu.

Sebaliknya apabila ketulusan anda tidak sepenuhnya, anda tidak bersungguh-sungguh, maka takkan bersua dengan Buddha dan Bodhisattva, anda malah akan bertemu dengan yang imitasi alias tiruan. Mengapa demikian?

Oleh karena anda tidak memiliki kesungguhan hati, anda tidak tulus, tidak punya rasa hormat, anda takkan bersua dengan Kalyanamitra. Bukanlah Kalyanamitra yang mengabaikan dirimu, namun rintangan itu ada pada dirimu sendiri, sehingga membuat jarak pemisah antara Kalyanamitra dan dirimu sendiri, kesalahan tersebut ada pada diri sendiri. Oleh karena tidak punya rasa hormat, tidak berbakti.

Saya selalu memotivasi praktisi sekalian, rasa hormat dan bakti dapat melindungi dirimu sepanjang hayat. Benar-benar berbakti pada ayahbunda, menghormati guru dan senior, ada Dewa Pelindung Dharma yang akan melindungi dirinya, dia takkan bertemu dengan kesulitan ini, rintangan Mara. Dapat jauh dari kalyanamitra palsu, senantiasa belajar pada Kalyanamitra Sejati, pada satu masa kelahiran ini melafal Amituofo berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, terlahir ke Alam Sukhavati mencapai kesempurnaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2017

《大論》裡頭有兩個比喻,很容易懂,總結,比喻裡頭也是如是,這些事情古時候比較少有,現在社會常常遇到。如果我們聽信這些話、這些謠言,這一生當中跟善知識的緣就斷了。一定要有智慧,要時時刻刻求三寶加持,讓我們有緣遇到真善知識,這比什麼都重要。要親近真善知識,怎麼樣才能遇到?真誠,恭敬。為什麼?真誠、恭敬心與自性相應。善友,諸佛菩薩大慈大悲,他會照顧你,他不會把你漏掉。如果你不是真實的誠意、真心,遇不到佛菩薩,你遇到的都是假的。為什麼?因為你自己的心不真,你不誠懇、不恭敬,你遇不到善知識。善知識不是不照顧你,你自己有個障礙,把自己跟善知識隔開了,過失在自己,這個自己是什麼?不敬、不孝。我常常勉勵同修們,一個孝、一個敬會保佑你一生。真正孝順父母,真正敬事師長的人,有護法神保護他,他不會遇到這些磨難、魔障。能夠遠離假善知識,常常親近真善知識,這一生當中念佛必定往生,往生就是圓滿成就。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四九O集)  2017/10/13

Senin, 23 Oktober 2017

Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma


Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma

Di dalam “Ren Wang Bo Re Jing Shu” tercantum bahwa Buddha Sakyamuni menjelaskan pada kita makna dari tiga periode keberlangsungan Ajaran Buddha yakni Periode Dharma Sejati (Saddharma),  Periode Dharma Mirip (Saddharma-pratirupaka) dan Jaman Berakhirnya Dharma (Saddharma-vipralopa).

Apa yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati? Ada orang yang memberi ceramah Dharma, yakni Buddha Sakyamuni membabarkan Buddha Dharma, ada orang yang mau mendengarnya, ada orang yang mengamalkannya sesuai dengan Dharma, ada orang yang mencapai tingkatan kesucian, inilah yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati.

Sedangkan yang dimaksud dengan Periode Dharma Mirip, ada yang memberi ceramah, tetapi tidak ada yang mencapai tingkatan kesucian, dengan perkataan lain, dia mengamalkan ajaran tetapi tidak sanggup melepaskan, tetap saja berputar di lingkaran enam alam tumimbal lahir, oleh karena dia menimbun kebajikan sehingga terlahir ke Alam Surga baik di Kamaloka, Rupaloka maupun Arupaloka, tetapi tetap saja tidak bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir.

Andaikata ada yang memberi ceramah Dharma, juga ada orang yang mau mendengarnya, tetapi tidak tercerahkan, ini disebut sebagai Jaman Berakhirnya Dharma. Apabila tidak ada lagi orang yang memberi ceramah, maka ini disebut Periode Lenyapnya Buddha Dharma.

Ajaran Buddha Sakyamuni akan berlangsung selama 12 ribu tahun, dengan pembagian sebagai berikut, Periode Dharma Sejati berlangsung selama seribu tahun, Periode Dharma Mirip juga berlangsung selama seribu tahun, Jaman Berakhirnya Dharma berlangsung selama 10 ribu tahun. 

Kini kita berada di dalam Jaman Berakhirnya Dharma, namun andaikata dalam periode ini masih ada orang yang memberi ceramah, ada yang mau mendengar, ada yang serius melatih diri, ada yang melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati, maka ini masih boleh disebut sebagai Periode Saddharma, yakni Periode Dharma Sejati di dalam Jaman Berakhirnya Dharma; apabila tidak ada lagi orang yang memberi ceramah, maka merupakan periode lenyapnya Dharma.  

Ini merupakan ucapan yang bagus, kita harus mengingat bahwa apa yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati, Periode Dharma Mirip dan Jaman Berakhirnya Dharma, adalah tergantung pada orangnya dan bukan tergantung pada waktu. Maka itu segala Dharma tak terpisahkan dari jiwa sejati.      

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Oktober 2011


佛在《仁王般若經疏》上曾經說過,為我們解釋正法、像法、末法。什麼是正法?有說法的人,佛說法,釋迦牟尼佛當年在世,佛說法,有聽經的人,有依照經教修行的人,有證果的人,這叫正法。有講的、有學的、有證果的,開示是佛的事情,有悟的、有入的,正法。

如果說有開示的,有佛說法,有悟的,沒有入的,這叫像法,沒有證果的;換句話說,他悟性很高,他沒有放下,還是搞六道輪迴。他也能夠修善積德,在六道輪迴裡面生天道,欲界天、色界天、無色界天,出不了六道輪迴,這像法。如果有人講經,也有人聽經,但是沒有開悟的,當然更沒有契入的,這叫末法。講經的人沒有,那就叫滅法,佛法就滅了。

這個說得好!釋迦牟尼佛的法運一萬二千年,是正法一千年,像法一千年,末法一萬年。我們今天在這三個時期裡面我們是末法,如果我們這裡有說、有聽、有真正修、有真正念佛往生的,正法,末法裡面的正法;如果是講經的人都沒有了,那就是滅法了,不是末法,滅法。這個說得好,我們要記住。由此可知,所謂正法、像法、末法在人,不在時間。這正是一切法不離自性,「法外無心,心外無法」,這佛常講的。

文摘恭錄 淨土大經科註  (第十集)  2011/10/8