Berapa besarkah alam semesta itu? Tak terhingga
besarnya. Sudah berapa lamakah waktunya? Yakni tanpa awal dan tanpa akhir.
Fenomena yang sedemikian besarnya terpampang di hadapan kita yang memiliki usia
yang terbatas ini, sejak dulu hingga sekarang, manusia yang melewati usia
seratus tahun tidaklah banyak.
Usia manusia jaman modern, yang dikarenakan
kemajuan ilmu kedokteran, tempo dulu lansia yang mencapai usia 60-70 tahun, jarang
ditemukan, sekarang usia 70-80 tahun yang masih bekerja, kita selalu dapat
melihatnya. Lantas apakah ini berarti usia manusia telah bertambah panjang?
Menurut catatan, usia manusia memang bertambah
panjang, namun apakah perpanjang usia ini ada nilainya? Hal ini mesti kita
pahami. Pertambahan usia ini justru bagi sebagian orang tidak bernilai sama
sekali, mengapa demikian?
Usianya diperpanjang tak lain supaya bisa lebih
lama lagi menjalani siksaan di dunia. Kita hidup di lingkungan yang kacau,
dimana belum pernah terjadi sepanjang sejarah, di dalam buku sejarah Tiongkok
tidak ada kejadian seperti ini sebelumnya.
Bila dibandingkan dengan Alam Sukhavati, di sana
menikmati usia panjang namun bernilai dan bermakna; sementara di dunia ini,
meskipun berusia panjang namun ditujukan untuk menjalani siksaan, saat berusia
muda tubuh masih kuat, tetapi saat tua tubuh melemah, tidak sanggup mengikuti
keinginan hati lagi, penderitaan yang tak terungkapkan dengan kata-kata, hidup
segan mati tak mau. Beginilah fenomena hidup hari ini!
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juni
2017
宇宙到底有多大?無限大。到底有多久?過去無始,未來無終,無始無終。這麼大的境界擺在我們面前,我們以很短的壽命,自古以來超過一百歲的人不多。現在人的壽命,由於科技醫療的發達,過去六、七十都是老人,都很難得,現在七、八十還在工作的人,我們常常遇到。壽命是不是延長了?按照記錄來說是延長了。這延長有沒有價值?這一點我們要明瞭。這個延長對一般人來說沒價值,為什麼?延長無非是多受幾年罪而已。我們居住的這個環境動亂,史無前例,中國外國歷史上都沒有。跟極樂世界對比,那一邊極樂,壽命長有價值,有意義;我們這個世界壽命長,受罪,年輕有體力,年老體力衰了,不能隨心所欲,苦不堪言,生不如死。這是今天!
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第四回) (第四六二集) 2017/6/20
Dalam melatih diri, sesungguhnya apa yang dilatih?
Yakni setelah memahami ajaran yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, kita
bersedia menerima dan mengamalkannya, inilah tipe orang yang berjodoh dengan
Buddha.
Ajaran Mahayana menyebutkan bahwa Buddha tidak
menyelamatkan orang yang tak berjodoh denganNya. Siapa yang dikatakan tidak berjodoh
dengan Buddha, siapa pula yang dikatakan berjodoh dengan Buddha, kita mesti
memahami hal ini.
Kalau berjodoh maka patuh; sebaliknya yang tidak
berjodoh akan diliputi kecurigaan. Terhadap kebijaksanaan yang dimiliki Sang
Buddha, dia tidak sanggup meyakininya, inilah tipe orang yang tidak berjodoh
dengan Buddha.
Maka itu kami jadi memahami bahwa orang yang tidak
berjodoh dengan Buddha terbagi atas dua kategori : yang pertama adalah orang
yang berada di dalam Pintu Buddha, yang satunya lagi adalah orang yang berada
di luar Pintu Buddha.
Orang yang berada di luar Pintu Buddha, mereka
mengira Ajaran Buddha adalah kepercayaan takhayul, Buddha Sakyamuni mengelabui
manusia, orang begini tidak berjodoh dengan Buddha.
Ada lagi satu jenis, yakni orang-orang yang berada
di dalam Pintu Buddha, yang telah mengambil Visudhi Trisarana, dia juga membaca
sutra, bernamaskara pada rupang Buddha, tetapi terhadap Ajaran Buddha malah
setengah percaya setengah tidak, dibilang tidak percaya sesungguhnya dia
percaya, dibilang percaya tapi pertanyaannya banyak sekali. Orang begini boleh
dikatakan tidak berjodoh dengan Buddha, meskipun sepanjang hidup melafal
Amituofo, pada akhirnya tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Apa alasannya? Kecurigaan dan keraguannya
merintangi dirinya membangkitkan keyakinan hati, setengah percaya setengah
tidak, orang begini suka berspekulasi, mengandalkan nasib mujurnya.
Meskipun demikian, Buddha dan Bodhisattva juga
memiliki Maitri Karuna yang tiada batas, asalkan saat menjelang ajal, niat
pikiran anda yang terakhir tidak ragu lagi, maka Buddha pasti datang
menjemputmu, sangat mujur sekali.
Yang masih diliputi keraguan saja begitu mujur,
apalagi yang tidak ragu sama sekali. Saya yakin Buddha tidak membohongi umat
manusia, pikiran begini berjodoh dengan Buddha. Saat menjelang ajal melafal
Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, meskipun semasa
hidupnya pernah melakukan Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan, asalkan
mau bertobat dengan setulusnya, Buddha Amitabha pasti datang menjemputmu.
Semua ini mengandalkan keyakinan dan tekad, serupa
dengan kata Master Ou Yi, berhasil tidaknya seseorang terlahir di Alam
Sukhavati adalah tergantung pada ada tidaknya keyakinan dan tekad yang
dimiliki, sedangkan tingkatan kelahiran yang dicapai adalah tergantung pada
dangkal atau mendalamnya ketrampilan melafal Amituofo yang dimiliki.
Ucapan ini bagus sekali, setiap patahnya demikian nyata
adanya.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juni
2017
我們修行修什麼?在虛幻境界裡頭明瞭之後,這個明瞭不是我們親證的,我們聽佛說的,我們能接受,我們老實聽話真幹,屬於這一類的,這一類的叫與佛有緣。大乘教裡常說,佛不度無緣之人。什麼人跟佛無緣,什麼人跟佛有緣,我們要知道。有緣,聽話;沒有緣的人懷疑。這一段文字上註解的,對於佛五種智,這叫佛智,懷疑,不能相信,這就跟佛無緣。於是我們明白了,無緣有兩種人:一種是佛門內的人,一種是佛門外的人。佛門外的人,他認為佛教是迷信,佛教是釋迦牟尼佛騙人的,與佛沒有緣。還有一種是門內的,皈依三寶,他也誦經,他也拜佛,對於經上所說的半信半疑,你說他不信,他相信,你說他真信,他疑問很多。這都可以說是與佛無緣,念一輩子佛,最後不能往生。什麼原因?這些疑惑在,障礙他不能生決定信心,半信半疑。運氣好的,像賭博一樣,我就信一下,佛騙,騙一次就讓他騙一次,投機僥倖。這是諸佛菩薩非常了不起的慈悲,在你最後一念,這一念要是不疑惑,把疑惑忘掉了,就在這一念當中你往生了,佛來接引你,很僥倖,真成就。何況沒有疑惑的人。仰是敬,敬仰,我對佛真誠恭敬,我肯定佛絕不欺人,這種心態與佛有緣。半信半疑與佛無緣,那就完全在緣上,臨命終時最後一念,你念阿彌陀佛,你求生淨土,縱然一生造作五逆十惡,第十八願講得很好,阿彌陀佛都來接引你。全憑信願,蕅益大師說得好,能不能往生全憑信願之有無,有信有願,往生極樂世界品位高下,在念佛功夫的淺深,說得好!句句都是真實話。
文摘恭錄 — 淨土大經科註(第四回) (第四六二集) 2017/6/20